Smart Hunter yang buatan Cina
merupakan sistem radar yang digunakan untuk memandu awak rudal QW-3 dalam
mengetahui arah datangnya target lawan. Maklum arah datangnya pesawat lawan
kadang sulit ditemukan secara visual. Dengan demikian, awak rudal dapat
mengambil inisiatif pertama untuk melakukan tembakan untuk melumpuhkan pesawat
penyusup.
Smart Hunter
dipasang dalam platform jip 4×4, untuk pesanan Paskhas, digunakan jenis Nissan
Frontier 2000 cc dengan warna cat hijau. Dengan jaringan wireless, satu unit
Smart Hunter mampu mengendalikan 12 penembak QW-3. Jalur komunikasi antara
pusat kendali dan juru tembak mengandalkan gelombang WiFi (wireless fidelity).
Dalam gelar operasi, awak QW-3 dibekali antena portable, radio, dan helm yang dilengkapi
alat bidik otomatis yang tehubung ke pusat kendali. Sehingga apa yang dilihat
penembak, itu pula yang terpampang di layar kendali.
Sementara
untuk Smart Hunter, dalam kabin jip terdapat empat personel, terdiri dari
komandan unit, pengemudi, dan dua operator sistem untuk ROT (radar operation
terminal) dan OCT (operation command terminal). Dengan dukungan antena (bisa
dilipat ke dalam body) setinggi 1,5 meter. Radar ini dapat memantau pergerakan
pesawat sejauh 20 – 30 kilometer.
Smart Hunter
mulai diterima TNI AU pada tahun 2011 lalu, saat ini kabarnya sudah 3 unit yang
beroperasi. Dan melihat kebutuhan yang tinggi, terutama untuk pengamanan
beberapa pangkalan udara (lanud), Smart Hunter akan didatangkan lebih banyak
lagi. Salah satu unjuk kebolehan Smart Hunter yakni pada latgab TNI bulan Mei
2013 lalu, 2 pesawat angkut berat C-130 Hercules TNI AU melaksanakan air landed
di bandara Juwata Tarakan. Dalam air landed tersebut diturunkan Smart Hunter,
rudal QW-3 dan kanon legendaris Tripe Gun.
Bagikan
Radar TH-5711 Smart Hunter.
4/
5
Oleh
Chanel-army