Wednesday 14 October 2015

KRI Usman-Harun Yang Diprotes Singapore

KRI Usman-Harun-359  TNI Angkatan Laut. Singapura  mengajukan protes karena nama Usman dan Harun mereka nilai bisa menyakiti hati rakyatnya yang menjadi korban peledakan MacDonald House di Orchad Road pada 10 maret 1965 silam.

Indonesia tegas-tegas tak mau mengubah nama itu. Singapura memang menganggap Usman dan Harun sebagai teroris. Namun tidak bagi Indonesia, kedua prajurit Korps Komando Operasi (KKO-sekarang marinir) itu adalah pahlawan nasional. Namanya sangat layak diabadikan.
Kapal perang kelas korvet dengan bobot 1.940 ton ini juga dilangkapi meriam Oto Melara 76mm sebagai pertahanan. Meriam ini dapat digunakan sebagai pertahanan atas tembakan kapal lawan dan menargetkan serangan udara. Terpasang di dek bagian depan. Senjata ini mampu menembakkan 110 butir amunisi dengan jarak tembak sejauh 16 km. Terdapat juga dua peluncur torpedo triple tube kaliber 324mm.
Dari jenis senjata yang disebutkan tadi, semua sudah bukan barang baru bagi awak kapal tempur TNI AL, kecuali satu, yaitu rudal anti serangan udara Mica. Alasannya jelas, bahwa seumur-umur SAM VLS belum pernah digunakan TNI AL.
Keunggulan lainnya, kapal ini memiliki sensor dan radar jammer yang lihai memantau pergerakan kapal musuh. Thales Sensors Cutlass 242 dan Scorpion radar jammer ini mampu mencegah serangan dari kapal musuh.
Sebagai alat penggerak, kapal ini dilengkapi empat mesin MAN 20 RK270 yang dipasang di kedua sisi kapal. Sehingga, kapal ini mampu melesat dengan kecepatan hingga 30 knot.
Jika KRI Usman-Harun-359 berada 25 mil laut dari perairan kedaulatan Singapura, peluru kendali buatan Prancis berkecepatan suara itu perlu waktu kurang dari 10 detik untuk mengenai sasaran di negara pulau itu sejak diluncurkan dari tabung peluncurnya di kapal. 


Bagikan

Jangan lewatkan

KRI Usman-Harun Yang Diprotes Singapore
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.