Kota Ternate di Maluku Utara, mencekam Senin (11/1) menyusul tewasnya dua orang warga kelurahan Toboko yang diduga ditembak oknum Polisi dan ditabrak dengan mobil Dalmas saat mengamankan konflik antar warga Minggu (10/1) kemarin.
Eksekutor penembak Warga, masih menjadi teka-teki. Pasalnya, Kapolres Ternate AKBP Kamal Bachtiar menyebutkan anggotanya saat melakukan pengamanan tidak menggunakan peluru tajam dan hanya menggunakan peluru karet. Kapolres juga menyatakan peluru tersebut diduga dari pihak lain.
Padahal, peluru yang digunakan menembak Korban merupakan peluru yang biasa digunakan aparat. Ini, setelah sejumlah patron peluru ditemukan di TKP. Lalu siapa penembak warga?
Pernyataan Kapolres Ternate diduga kuat mengarah pada anggota TNI, karena dua aparat tersebut berada di TKP. Namun hal itu langsung dibantah oleh Komandan Reserse Militer 152 Babullah Ternate Kolonel Inf.Syafrial.
Danrem saat menggelar Konfrensi Pers di Ternate, Senin, menyatakan, yang berhadapan dengan masa pada saat kejadian itu bukan dari pihak TNI Namun itu dari aparat kepolisian dari jajaran polres Ternate sehingga yang menembak masyarakat itu bukan TNI namun anggota Polres Ternate sendiri yang diduga melakukan eksekusi terhadap warga Toboko.Kata Syafrian, membantah.
“Pernyataan Kapolres ternate itu sebenarnya ngaur…Ngaur! Jika, kapolres menduga bahwa peluru tersebut diduga milik pihak lain itu sama halnya kapolres menuduh jajaran TNI yang memiliki senjata” Kata Danrem.
Lebih lanjut, Danrem mengatakan, di wilayah Maluku Utara ini hanya pihak TNI dan Polri saja yang memiliki senjata sehingga hal tersebut jangan kita duga menduga. Karna peluru itu setelah diteliti milik polisi.Kata Danrem, menunjukan dua patron peluru. (Deliknews)
Bagikan
Kapolres dan Danrem Perang Urat Saraf,Ternate Mencekam,
4/
5
Oleh
Chanel-army