Komentar sang jenderal dikeluarkan
pada hari yang sama dengan saat China untuk pertama kalinya melakukan uji coba PL-15 pada 15 September 2015. Carlisle
kemudian mengeluarkan pernyataan serupa sehari kemudian dengan kembali
menekankan kekhawatirannya pada jarak dan kecepatan yang dimiliki PL-15.
Angkatan Udara Amerika Serikat
(USAF) yang merupakan salah satu kekuatan terbesar di bidang militer dibuat
cemas dengan kehadiran rudal mutakhir China. Kekhawatiran tersebut secara jelas
diungkapkan oleh Jenderal Herbert Carlisle, salah seorang perwira tinggi USAF.
Kepala
komando tempur udara USAF itu mengatakan bahwa PL-15, rudal udara milik China, memiliki radar pencari yang canggih
dan motor roket yang kuat sehingga dapat menghantam sasarannya dari jarak 1,6
kilometer (km) atau lebih. Jarak tersebut kurang lebih sama jangkauan misil
yang dimiliki pesawat AS.
Menurut Juru Bicara Komando Tempur
Udara USAF Mayor Michael Meredith, kekhawatiran AS mengenai PL-15
bukan hanya lahir dari kecanggihan teknologi yang dimiliki rudal itu, melainkan
dari kelemahan yang dimiliki pesawat USAF sendiri.
Pesawat
tempur tercanggih milik USAF saat ini F-22 hanya mampu membawa enam rudal
AIM-120 AS ditambah dua rudal jarak dekat Sidewinder. Jumlah itu jauh jika
dibandingkan jumlah rudal yang dapat dibawa jet tempur J-11 China yang bisa
diisi 12 misil seukuran PL-15.
Bagikan
Ini Rudal China Yang AS Cemas
4/
5
Oleh
Chanel-army